Menebak Kata Dalam Buku/Novel

Methode :

Pesulap menyerahkan 1 buah buku kepada partisipan (buku apa saja/novel lebih baik) untuk dipegang, kemudian pesulap meletakkan 1 tumpuk kartu di meja. Pesulap meminta partisipan agar memotong kartu secara penuh/complete cut beberapa kali (terserah partisipan). Lalu mintalah pada partisipan untuk mengambil 2 kartu (1 kartu paling bawah & 1 kartu paling atas dari 1 tumpukan kartu), jangan perlihatkan kartu tersebut pada Pesulap, sekarang jumlahkan ke 2 kartu tersebut ( ingat : A = 1, J=11, Q=12, K=13), hasil penjumlahan tersebut adalah halaman buku yang harus dibuka oleh partisipan, dan partisipan harus mengingat kata pertama pada halaman di buku yang sedang dipegang partisipan, letakkan buku di atas meja dengan tertutup, kemudian kirimkan secara mental kata tersebut pada pesulap. Dahsyat, pesulap mampu menebak kata tersebut dengan tepat, padahal sama sekali ia tidak melihatnya. ( Ingat, susunan kartu tidak untuk dikocok - tapi hanya dipotong/complete cut)

Prepare :

Keluarkan & pisahkan 2 kartu As dan joker dari tumpukan kartu, kemudian susunlah kartu lainnya dari atas ke bawah seperti berikut (Bunga kartu sembarang saja) :

J-3-Q-2-K-A-K-2-Q-3-J-4-10-5-9-6-8-7-7-8-6-9-5-10-4-

J-3-Q-2-K-A-K-2-Q-3-J-4-10-5-9-6-8-7-7-8-6-9-5-10-4

Kalau anda perhatikan, hasil penjumlahan kartu teratas dan terbawah hanya akan menghasilkan 2 angka saja, yaitu 14 & 15, untuk itu Pesulap harus menghapalkan 1 kata pertama dari halaman14 & 15 pada buku yang diserahkan pada partisipan, tentu saja tanpa sepengetahuan partisipan.

Contoh : Misalnya kata pertama pada hal.14 adalah Perempuan dan pada hal.15 adalah Sekolah.

Secret :

Bagaimana Pesulap mengetahui halaman berapa yang dilihat partisipan? Pesulap harus mengingat posisi hal.14 & hal 15 pada buku tersebut. Sehingga ketika partisipan sedang mengingat kata pertama pada halaman yang dihasilkan dari penjumlahan 2 kartu. Pesulap cukup memperhatikan ke arah mana mata partisipan melihat kata yang akan ia hapalkan. Bila arah mata ke hal.14 maka jawabannya adalah Perempuan dan sebaliknya. Lakukan dengan aksi seolah-olah Pesulap tengah konsenterasi untuk membaca pikiran partisipan. (Karena aksi dramatisasi dalam permainan sulap, akan meningkatkan kualitas penampilan Pesulap, sehingga bernilai seni tinggi)